Seiring dengan semakin gencarnya penerapan teknologi dalam dunia pendidikan, sejumlah sekolah di Jakarta masih menghadapi berbagai kendala dalam pelaksanaannya. Minimnya akses terhadap perangkat digital dan rendahnya literasi teknologi menjadi dua tantangan utama yang dihadapi guru dan siswa.
Menurut data dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta, sekitar 30% sekolah negeri di wilayah pinggiran belum memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung pembelajaran berbasis digital. Hal ini diperparah oleh kurangnya pelatihan teknologi bagi tenaga pendidik.
“Banyak guru yang belum terbiasa menggunakan platform pembelajaran daring, sehingga proses belajar mengajar kurang optimal,” ujar Nurhayati, kepala sekolah di salah satu SMP negeri di Jakarta Timur.
Sementara itu, siswa juga mengaku kesulitan mengikuti pelajaran daring karena keterbatasan perangkat dan koneksi internet. Kondisi ini membuat kesenjangan pendidikan semakin terasa, terutama antara sekolah di pusat kota dan di daerah pinggiran.
Pemerintah daerah menyatakan akan menambah alokasi anggaran untuk pengadaan perangkat dan pelatihan guru, serta bekerja sama dengan penyedia layanan internet untuk memperluas akses digital di sekolah. ( Ite)
